Senin, 01 Juli 2013
Yuya or Ueda??? Part. 9
Hari rabu ini pekerjaanku mulai membosankan. Bosan klo ktemu terus sma yuya. Trus d godain lagi. haduh, rasanya pingin pecat diri saja. Tpi cri pekerjaan tuh susah. Apa boleh buat aq harus menerima kyk begini. Hmm...
Ad suara ketuk pintu. Aq percaya pasti yuya mau cari gara2 lgi. KLo bener yuya, ku tendang langsung nih. Ku buka pintu kayu itu, dan ternyata kak meyta. Hampir saja aku melemparkan kakiku.
Kak meyta kemari memberikan aku lipatan kertas yg tebal. " Apa ini kak?", aq mulai heran. Tpi, kak meyta senyum2 sendiri dan berteriak " Aq mau nikah sma Yabu!!!!". " Beneran kak?!!", aq jga berteriak dan ku peluk dia.
" Slamat ya kak!!".
Kemudian ad mobil berhenti d dpan rumahku. Siapa lagi klo bkan yayang ueda. hahaha
" Ama, kmu knapa kok kyk ksenangan gitu?", ueda jga heran.
" Eh, kak meyta mau nikah sma yabu loh!". Ueda tersenyum saja tapi memandang ke aq. Aq msih g kepikiran apa2.
" Ama, aq mau kembali dulu yah. Aq ksini cma sbentar.", kata kak meyta
" Loh, kok cpet amat. Msuk dulu yuk?"
" Ga ush. Lagian kmu mau kerja"
" Oh iya. Aduh, dah jam sgini. Makasih ya kak!", aq memeluk kak meyta skali lagi.
" Eh, ueda, masuk dulu! Aq mau mandi dulu."
" Loh, belum mandi?",ueda kaget.
" Msih dinging brani mandi.hhehehe. Msuk dulu. Ayo!".
Yuya mengendarai motornya sendirian, " Yah, gak ada cewek d blakangku. Hmm..jomblo namanya.". Yuya melihat sakura yg sdang memakai rok mini berjalan di trotoar. " Wow!", pikir yuya. kemudian Yuya mengingat masa lalu saat aq jalan2 bersamanya pke rok mini. Yuya menggosokkan matanya dan berkata," Hatiku masih sama amalia,bkan sakura.". Tpi yuya mrasa sendirian. Motornya ia menggokkan ke sakura," Hay sakura! Mau kmana nih.", yuya kelihatan kepo amat.
" Mau ke toko kue, emg knp?"
" Mau saya antarkan? Saya sudah mencuci motor ini, ya sekitar 2 jta ongkosnya. Mau gak?", yuya terlalu santai kalau bicara padahal sakura berjalan mau ktemu dgn yusuke yg tepat d depannya.
" maaf. Sdah ada yusuke. Bye!"Sakura senyum garang ke yuya dan yusuke malah melet ke yuya.
"Ohhh... Awas ya yusuke! Ku balas kau. Salah2 aq d kasih kado bwt amalia malah isinya laba2. Awas lu ya!" yuya smakin pegal sampai menendang motor orang lain. Dan terjatuh. " Woy!!!", yg punya motor marah. " Kabur aja ahhh!!!", yuya mencoba kabur dan menambah kcepatan motornya.
" Eh ueda, kak meyta nikahnya bsok lusa. Wah, gak sbar pengen lihat acaranya gmana.", aq mengatakannya d mobil.
" Ohh, bruntung bgt ya. Tiba2 langsung nikah saja. Hahaha", ueda ktawa.
" KLo sakura kapan ya. Kan udh lama sma yusuke."
" Iya jga ya. Mungkin hbis ini sakura nganter undanganya."
" Ya smoga aja ya ueda."
Wah, jam segini udh macet. Smpe jam brapa nih. Sbar aja yg harus d rasakan. Dari tadi stelah kak meyta pulang, ueda terus diem senyum diem snyum saja. Malah berfikir terus. " Ueda? Kmu gak apa2 kan?", aq mulai khawatir. " Oh gpp kok. G ush khawatir. Msih sehat kok". Ueda bilang bgitu ya psrah saja deh.
Pas, jam 9 dah smpai d kantor. " Aq duluan ya syang", aq mencoba bilang sayang skali-kali. "Oke syang.", ueda menarik tanganku. Dia ingin menciumku. Aq cba aja untuk kali ini. Hampir dekat dan " Hey!!!", yuya berteriak ke kami. Yah g jadi deh.
" Woy, ngapain kmu cium mantan ku.", yuya membentak k ueda.
" Emg knapa? Aq malah pcarnya. Jdi gpp dong.", ueda jga membentak.
" Hanya aq yg bleh cium dia. Nih ya, aq doakan kalian agar cpat putus dan g usah nikah kalian. Percuma kalian nnti nikah!", yuya berkata sperti itu membuat aq skit hati. Aq mulai menangis dan langsung masuk k dalam. Ueda memukul wajah yuya. " kau ini ya! Membuat nangis pcar aq! G ush pke doa2 sgala! F*ck kau!", ueda memukul yuya lagi. Ueda jga mrasa skit hati. Mendoakan yg jelek sperti itu, tak pakai basa basi ueda msuk ke dalam dan menemuiku.
" Amalia? Kmu d mana?", ueda mencariku d ruanganku yg tak ada siapa2. " Amalia?". Ueda tak berhenti mencariku.
Aq brada d toilet, menyendiri. Aq melihat wajahku k cermin sambil menangis. Mengapa yuya berkata sperti itu. Tak pantas, pikirku.
" Amalia!", ueda trus mencari. Tujuan ueda, ia msuk ke toilet wanita. Karna ia mendengar suara tangisan. Ia buka dan langsung memeluk aq. " Amalia, jgn dngar kan kata org sialan itu.".
" Aq bner2 sakit hati ueda! Ia tdak ingin kita bersatu smpai nikah nanti."
" Tpi kita tetep satu terus kok. Kmu adalah wanita yg pling aq syangi. Aq akan tetap bersamamu kok.", ueda jga ikut nangis. Pelukannya itu menenangkanku. Aq tenang smbil menahan tangis.
Yuya senyum2 sendiri d ruangannya. " Sbentar lagi, si tua itu akan menderita. Lihat aja.". Dia melihat foto ku yg berada d mejanya dan berkata, " Dan aq akan mengambil wanitanya itu. Hahaha."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar